Tuesday, September 30, 2014

Siapa Kamu dan Bisa Apa Kamu 20

Tapi karna bos saya ga membawa buku2 waktu dia kuliah dulu. Jadi ga semua ilmu yang dia bisa di ajarkan sama aku. Waktu itu ak sempat drop juga, sempat malas belajar. Tapi aku tumbuhkan semangat aku lagi. Aku belajar dengan seluruh kemampuan aku, walau malam sekalipun. Aku pulang kerja ga langsung pulang. Aku tetap di kantor untuk belajar gambar hasil kerja di lapangan di komputer. Waktu itu ga ada yang mengajari aku. Aku belajar dengan cara melihat mereka bekerja, Mendengar mereka berbicara soal kerja. Dan akhirnya aku bisa mengambar sebuah hasil kerja di lapangan jadi gambar pemetaan. Senang sekali aku waktu itu. Tapi masih ada yang kurang. Aku harus dapat segala rumus matematika yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan pengukuran tanah ini. Pada suatu hari aku mengantar bos aku kerja. Aku menunggu di warung kopi. Sambil ngopi ak liat2 di sekitar warung ada tumpukan buku buku yang akan di jual pemiliknya ke pembeli barang bekas. Aku coba liat buku demi buku. Disitu ada buku berukuran kertas A4 putih tebal kira2 1 cm. dan aku liat judul buku itu, kurikulum slta. ternyata buku pelajaran sma tahun 2004. Tapi waktu itu aku bekerja di perusahaan pipeline itu tahun 2008. jadi sudah berumur 4 tahun buku itu. dan aku liat di situ ada banyak rumus2 matematika lengkap. Karena ini adalah sebagian yang harus aku pelajari. Aku berniat membeli buku tersebut. Tapi kata yang punya buku itu, ambil aja bukunya kalau cuma 1. Tapi aku tetap memberi sang ibu uang 4500 melalui anaknya yang kecil. Karna memang uang yang tersisa di kantong celana aku ya segitu. Perlu di ketahui gaji seorang surveyor di tempat aku bekerja adalah 6 jt. Selain aku tertarik dengan pekerjaan surveyor yang selalu bekerja di lapangan dan selalu pindah2 biar ga jenuh, gajinya juga besar. Akhirnya aku pelajari buku rumus matematika itu sendiri. Ilmu yang di berikan bos aku sudah cukup untuk aku. Waktu itu di perusahaan aku bekerja ada 2 orang surveyor. surveyor A bos aku. Surveyor B teman bos aku. Beliau juga ambil andil dalam mengajari aku jadi seorang surveyor. Selama 3 bulan aku jadi supir surveyor A. Akhirnya aku terkena pengurangan pegawai, karena proyek sudah mau selesai. Sempat sih aku kecewa. Tapi mau di apakan lagi, dengan pesangon yang aku dapat selama aku bekerja disana cukup untuk biaya hidup walau aku nganggur 3 bulan. Tapi waktu itu aku manfaatkan buat mempertebal ilmu aku di rumah. tiap malam aku tidur sampai jam 3 pagi demi memperdalam ilmu teori pengukuran. cuma gambar di komputer aja aku ga bisa, karena belum punya komputer. Setelah aku merasa yakin apa yang aku bisa. Aku mencoba mencari lowongan surveyor di surat kabar lokal jawa timur. Dan aku baca ada lowongan tersebut. kebetulan ga begitu jauh dari rumah. Karna aku sudah punya motor dari hasil kerja aku di lamongan. aku ada kendaraan buat mencari pekerjaan. bisa irit biaya transportasi, dari pada naik angkot pindah2 jadi mahal. Dan setelah aku melamar disana dan di tes lulus. Dan aku di tawarkan gaji 1.250.000 kecil memang di banding aku menjadi supir di lamongan. Tapi disini aku menjadi seorang surveyor yang tingkatannya lebih tinggi dari supir. itu menurut aku ya. Setelah aku tanda tangan perjanjian aku langsung pulang. Dan malamnya aku di telpon oleh kantor yang ak lamar tadi. Katanya aku disuruh bawa banyak pakaian, karna akan dikirim ke luar pulau. Aku mau di kirim di manokwari - papua. Ya jelas aku tolak, dengan gaji segitu tapi kerja jauh dari rumah. bukan aku ga mau terima pekerjaan itu, karna gaji tidak sesuai dengan pekerjaan yang jauh dari keluarga. Akhirnya ak nganggur lagi. Aku hubungi perusahaan tempat aku bekerja di lamongan dulu. katanya ada proyek di palembang - sumatra. Tapi katanya ga ada lowongan. padahal ak mau jadi apapun asal bisa di terima bekerja di perusahaan itu. Dan aku bilang aku sekarang sudah bisa kerja surveyor mereka ga percaya, walau itu jadi seorang helper surveyor. Padahal kepala surveyornya sendir belum mahir kalau kerja di lapangan. Tapi tetap dipakai bekerja di sana. Inilah ketidak adilan yang aku dapat. Sedih rasanya ga bisa mengembangkan ilmu yang aku dapat selama 3 bulan jadi supir seorang surveyor.

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 comments: